Sabtu, 03 Desember 2011

sulit juga


Waaaah…. Ternyata mendesain susah juga ….. terkadang yang diserahkan sudah dianggap layak, eeeeeehhh….. malah ditolak …. Kecewa deh ….
Eitzzzz tpi g boleh langsung nyerah …. Tetap brusaha. Berikut desain yang di tolak, yang nemuin tulisan ini ataw lagi kesal tpi gak punya pelampiasan, ya udah kritik aja desain aku, hitung2 membantu ….



tulisannya segitu dulu, mw blajar lagi .....

Minggu, 25 September 2011

Download BSE Matematika SMK Kls XII Admin Perkantoran

Kali ini saya memposting buku BSE Matematika SMK Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran, untuk mendownload silahkan klik link di bawah.... Gratiz........

Semoga bermanfaat ^_*


Download BSE Matematika SMK Kls XII Administrasi Perkatoran

Download BSE Matematika SMK Kls XII Administrasi Perkantoran

Sabtu, 13 Agustus 2011

MEMINDAHKAN BIBIT ANGRREK DARI BOTOL


Bagi orang awam seperti saya membeli angrek dewasa cenderung menganggap harganya mahal, apalagi jika telah berbunga. Untuk itu saya menyiasati dengan membeli bibit botolan. Selain hemat jumlah bibit yang diperoleh juga cukup banyak (berkisar 30 bibit dalam 1 botol). Untuk memindahkan bibit ke media tanam pot berikut adalah tahapan sederhana yang saya lakukan :
- Kriteria bibit botol yang siap dikeluarkan yaitu daun sudah menyentuh dinding atas botol, akar sudah tumbuh dengan baik, media sudah habis/kering, atau jika bibit dalam botol terkontaminasi jamur atau bakteri sehingga perlu segera dikeluarkan;
- Tulis kode silangan atau nama jenis anggrek beserta tanggal keluar bibit botol gantungkan di baki kompot, tulis juga dalam buku sewaktu-waktu dapat dilacak;
- Gunakan tray plastik berlubang sebagai pengganti pot kompot
- Keluarkan bibit dari botol dengan cara bungkus botol dengan koran dan pukul belakang botol dengan palu hingga pecah;
- Setelah bibit dikeluarkan, cuci hingga sisa media agar yang menempel pada akar bersih (cukup digosok sedikit atau boleh juga disemprot);
- Tiriskan bibit yang bersih di atas kertas koran;
- Untuk bibit yang berukuran agak besar saya tanam secara individu di gelas bekas air mineral yang sebelumnya telah diberi lubang, sesangkan bibit yang masih kecil ditanam secara berkelompok dengan posisi bibit berdiri;
- Setelah selesai menanam simpan di tempat yang teduh bersirkulasi udara baik;
- Semprot menggunakan handsprayer kompot anggrek tadi keesokan harinya; setiap hari selama satu minggu;
- Setelah satu minggu pertama penyiraman sudah dapat menggunakan air mengalir dari selang; pemupukan sudah dapat diaplikasikan menggunakan pupuk organic cair (atau dengan N:P:K = 21:21:21) dengan konsentrasi ¼ anjuran dalam kemasan satu minggu dua kali;
- Setelah kompot anggrek berumur kurang lebih 1 – 1,5 bulan dengan ciri bibit sudah kekar dan akar baru sudah tumbuh, bibit dapat ditanam dalam individual pot berukuran 5 cm dengan media sabut kelapa. Bibit dengan ukuran kecil dapat diteruskan penanamannya dalam kompot.
Catatan: Masing-masing orang memiliki cara yang berbeda-beda.
Penggunaan fungisida yang biasa digunakan dalam beberapa buku tentang aklimatisasi dengan merendam bibit sebelum ditanam tidak saya lakukan kecuali bibit dalam botol sebelumnya sudah terkontaminasi jamur.

Semoga barmanfaat…… ^_^

MEMILIH MEDIA TANAM UNTUK ANGGREK


Media tanam anggrek yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu :
*. Tidak cepat rusak/lapuk.
*. Tidak menjadi sumber penyakit.
*. Mempunyai aerasi baik.
*. Mampu mengikat air dan zat-zat hara secara baik.
*. Ringan.
*. Mudah didapat dalam jumlah yang diinginkan.
*. Relatif murah harganya.
Media tanam dapat terdiri dari satu macam bahan atau campuran dari beberapa bahan.
Beberapa bahan yang baik sebagai media tanam untuk anggrek :
*.Gabus :
Tidak mudah rusak (busuk), ringan tetapi tidak dapat menyerap air dengan baik. Dapat digunakan dalam bentuk potongan yang dicampur dengan bahan lainnya. Dapat pula digunakan untuk anggrek yang ditempel.
*.Arang :
Tidak mudah lapuk, ringan, tidak mudah ditumbuhi cendawan dan bakteri, tetapi kurang daya serap airnya dan kurang mengandung unsur-unsur hara.
*.Perlite :
Dari bahan vulkanis, putih, seperti batu karang. Memiliki daya mengikat air, aerasi dan drainase yang baik. Dapat dicampur dengan bahan lainnya. Kelemahannya, tidak ada zat hara dan sulit didapat.
*.Batu apung :
Memiliki daya mengikat air, aerasi dan drainase yang baik serta tahan lama. Dapat dicampur dengan bahan lainnya seperti potongan pakis, sabut kelapa, arang dll.
*.Pakis :
Memiliki daya mengikat air, aerasi dan drainase yang baik (cepat kering), tahan lama (tidak cepat lapuk), serta mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan anggrek untuk pertumbuhannya. Pakis papan baik digunakan untuk anggrek tempel. Yang perlu diperhatikan juga adalah penggunaan pakis sebagai media tanam angrrek lambat laun akan menyebabkan punahnya tanaman jenis ini.
*.Kulit pohon pinus/cemara :
Spesifikasinya sama dengan pakis tetapi agak sulit didapat. Biasanya digunakan untuk anggrek yang menyukai media yang cepat kering, seperti cattleya.
*.Potongan sabut kelapa (Coco husk chip) :
Media ini sebenarnya merupakan limbah. Sabut kelapa sangat gampang diperoleh dan ketersediannya lumayan banyak. Akan tetapi untuk digunakan sebagai media maka sabut kelapa yang harus dibersihkan dari kulit yang licin sehingga yang digunakan adalah bagian sabutnya saja, kemudian di-press/dipukul-pukul agar seratnya terpisah dan dipotong menjadi kepingan segi empat. Sebelum digunakan harus direndam lebih dahulu untuk menghilangkan sisa garam yang terdapat pada sabut (dari pengalaman saya biasanya sekitar 1 minggu). Daya menyimpan airnya sangat baik dan mengandung unsur-unsur hara yang diperlukan.
*.Sphagnum moss :
Mempunyai daya mengikat air yang baik, serta mempunyai aerasi dan drainase yang baik pula. Kelemahannya, jika telah kering sekali sulit untuk di basahkan kembali dan agak mahal harganya.
*.Batu bata dan pecahan genting :
Pecahan batu bata banyak dipakai sebagai media dasar pot anggrek karena dapat menyerap air dengan baik, mempunyai kemampuan drainase dan aerasi yang baik tetapi agak berat.
*.Styro foam :
Potongan styro foam dapat sebagai media dasar pot anggrek karena dapat menyerap air dan mempunyai drainase dan aerasi yang baik serta ringan. Kelemahannya, agak sulit didapat.
Kriteria utama didalam memilih media tanam untuk anggrek adalah perpaduan antara kebiasaan dalam penyiraman dari masing2 orang dan kebutuhan anggrek akan air. Jika terbiasa sering menyiram, maka jangan menggunakan media yang sangat baik mengikat air (mis. sphagnum moss) untuk anggrek phalaenopsis karena akan menyebabkan akar menjadi busuk karena kebanyakan air.
pH media tanam untuk anggrek sebaiknya sekitar 5,5-6,5. Jika rusak/busuk (menjadi asam) segera lakukan penggantian media (repotting).
Untuk menentukan besar kecil media yang akan digunakan, tergantung dari tebal tipisnya akar tanaman. Jika akarnya tebal, maka potongan yang besar akan sesuai, demikian sebaliknya jika akarnya kecil maka potongan yang sedang adalah yang terbaik.
Saya sendiri menggunakan campuran sabut kelapa dan Styrofoam untuk bibit Phalaenopsis dan Dendrobium yang baru dikeluarkan dari botol, hanya saja hati2 dalam hal intensitas dan banyaknya air siraman.
Informasi diatas hanya bersifat umum dan sederhana saja.
Referensi : dari berbagai sumber dan pengalaman sendiri.